cara membuat perahu pinisi
Seni
Wadudu
Pertanyaan
cara membuat perahu pinisi
1 Jawaban
-
1. Jawaban kindythekindnes
1. Persiapan awal dalam pembuatan perahu phinisi adalah penebangan pohon yang sudah dipilih sesuai dengan peruntukannya. Yang terpenting adalah mencari pohon untuk pembuatan lunas perahu serta dua buah penyambungannya untukke depat dan kebelakang. Pohon-pohon yang melengkung merupakan kayu pilihan untuk membuat rangka perahu. Karena lengkungan secara alami akan memudahkan untuk membuat perahu.
2. Pembuatan lunas (kalebisi ang) merupakan bagian yang terpenting karena bagian ini merupakan bagian rawan terhadap kebocoran. Lunas terbuat dari balok kayu jati atau kayu hitam yang berukuran sekitar 30-40 cm. setelah lunas selesai dibuat kemudian dilakukan persiapan untuk penyambungan. Teknik penyambungan ada dua macam yaitu teknik laso (sambung masuk) dan teknik jembatan (teknik tumpuk). Untuk memperkuat sambungan dipergunakan pasak kayu atau pasak besi lalu di baut dan mir. Kemudian juga disiapkan untuk suatu bagian yang mempertemukan dinding perahu bagian kanan dan kiri yang terletak miring pada lunas. Uru sangkara (papan pertama), (dasar perahu bagian depan dan belakang), kanjai.
3. Pemasangan papan dasar (teralas). Papan ini masih termasuk bagian dasar dari perahu ketebalannya akan berbeda satu dengan lainnya. Dan papan-papan yang berada di bawah harus lebih tebal daripada papan yang ada di atasnya. Papan teralas dipasang setelah selesai pemasangan pengepak, pemasangan mula sangkara (papan pertama) dan papan-papan disambing dengan pen dan setiap pen berjarak 15-20 cm.
4. Pemasangan rangka. Pemasangan rangka perahu bertujuan untuk memperkuat dinding perahu yang terdiri dari balok-balok dan papan kayu di bagian bawah dengan berbagai ukuran. Tahap pemasangan rangka ini dimulai dari bawah dan semakin ke atas semakin tipis. Kegiatan yang penting dalam tahapan ini adalah:
a. Kelu yaitu (tulang yang paling bawah) sebagai pengikat papan teralas
b. Penyambungan kelu (gading)
c. Saloro (tulang atau penguat pada bagian kiri dan kanan perahu)
d. Penyambungan soloro
e. Lepe (katu penekan dinding)
f. Lepe kalang (tempat kalang bertumpu)
g. Taju (tempat pengikat kawat dan tali-tali perahu)
h. Pengikat lunas (depan belakang dengan papan teralas)
5. Setelah dilakukan pemasangan rangka perahu dan dinding perahu, selanjutnya pengerjaan bagian belakang perahu. Pada bagian ini penting karena di tempat itu terdapat bagian kemudian yang merupakan jantung perahu setelah bagian belakang selesai dilanjutkan dengan pengerjaan bagian yang menghubungkan lamma (papan jemah) dengan lunas depan dan belakang. Lalu dilanjutkan dengan pembuatan anjungan. Pembuatan bagian tiang agung dan pembuatan sambungan papan dan mendempulnya