asal mula trigonometri
Matematika
Viola1601
Pertanyaan
asal mula trigonometri
1 Jawaban
-
1. Jawaban debiftry1
Trigonometri sendiri muncul sekitar ±3000 tahun yang lalu. Seorang matematikawan India berhasil menemukan rumus aljabar yang digunakan untuk menghitung astronomi dan juga trigonometri. Beliau biasa dikenal dengan Lagadha dengan bukunya Vedanga dan Jyotisha. Kemudian dilanjutkan oleh seorang Matematikawan Yunani Hipparchus sekitar 150 SM menyusun tabel trigonometri untuk menyelesaikan segitiga. Matematikawan Yunani lainnya yaitu Ptolemy sekitar tahun 100 mengembangkan penghitungan trigonometri lebih lanjut. Pada tahun 499, Aryabhata, seorang ahli matematik India menciptakan jadwal “separuh perentas” yang kini dikenal sebagai jadwal sinus, bersama-sama dengan jadwal cosinus. Selanjutnya pada tahun 628, seorang matematikawan India yang bernama Brahmagupta, menggunakan formula interpolasi untuk menghitung nilai sinus.
Kemudian pada tahun 1048-1131, Umar Khayyan seorang matematikawan Parsiamenggabungkan trigonometri. pada tahun 1150, seorang ahli matematika India, Bhaskara memperinci kaidah sinus bersama-sama dengan setengah formula sinus dan Cosinus. Bhaskara juga memperkembangkan trigonometri sfera bersama-sama dengan Nasir al-Din Tusi, ahli matematik Persia.
Jabir Battani (wafat 319 H/931 M), Ia terkenal dengan nama latin Albategnius. Ia melakukan pengamatan dari tahun 878 M sampai 918 M. Ia melakukan uji coba terhadap teori-teori Ptolemy dengan pengamatan yang lebih baru, dan memperoleh hasil yang lebih akurat mengenai kemiringan ekliptika dan presisinya. Ia menyusun sebuah buku Astronomi yang berisi tentang tabel tentang Matahari dan Bulan. Selain itu penemuannya yang penting yaitu tentang orbit Matahari yang memprediksi jarak terjauh Bumi terhadap Matahari (apogee) yang merepresentasikan adanya gerakan Matahari yang tak mungkin diketahui tanpa adanya observasi dan perhitungan secara mendetail. Penemuan tersebut merupakan hal yang luar biasa mengingat gerak apogee merupakan pergerakan yang lambat yang tidak dapat diamati secara eksplisit. Ia telah menciptakan alat teropong yang ajaib. Karyanya yang terkenal adalah Kitabu Ma’rifati Mathli’il Buruj Baina Arbail Falak (Berry, 1994: 79). Ia mengenalkan tabel yang digunakan untuk Rubu’ Mujayyab yang sekarang dikenal dengan sinus. Ia juga orang yang pertama kali mengunakan metode perhitungan dengan segitiga bola (Pannekoek, 1961: 167)